Rabu, 19 Agustus 2015

mikrokontroler AT89C51

Mikrokontroller AT89S51
Mikrokontroller adalah rangkaian elektronik atau chip yang sangat terintegrasi untuk membuat sebuah alat kontrol.  Biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Access Memory), sebagian bentuk ROM (Read Only Memory), I/O (Input/Output) port, dan timers. Mikrokontroler digunakan untuk tugas yang sangat spesifik.  Sehingga jumlah komponen dapat dan ongkosproduksi dapat dikurangi.
Mikrokontroller AT89S51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4Kbyte Flash “Programable and Erasable Read Only Memory” (PEROM) berteknologi memori non-volatile (isi memori tidak akan hilang saat tegangan catu daya dimatikan). Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan instruksi (perintah) berstandar MCS-51 sehingga memungkinkan mikrokontroller ini untuk bekerja dalam mode single chip operation (mode operasi keping tunggal) yang tidak memerlukan memori luar untuk menyimpan kode sumber sebagai perintah menjalankan mikrokontroller. Konfigurasi pin-pin mikrokontroller AT89S51 diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Konfigurasi Mikrokontroler AT89S51
Sumber: alldatasheet.com
Penjelasan masing-masing pin pada gambar diatas adalah sebagai berikut :
1.     Pin 40 (VCC) sebagai sumber tegangan
2.     Pin 20 (GND) digunakan sebagai pentanahan.
3.     Pin 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port masukan dan keluaran biasa, juga bisa sebagai jalur alamat rendah dan bus data untuk memori eksternal.
4.     Pin 1 sampai 8 (Port 1) merupakan port masukan dan keluaran dua arah berjumlah 8 bit dengan rangkaian pull-up internal dan dapat juga berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1. Pada port ini terdapat pin MISO, MOSI dan SCK yang digunakan saat pemrograman dan verifikasi data.
5.     Pin 21 sampai 28 (Port 2) merupakan saluran atau bus I/O 8 bit dua arah biasa, atau dapat berfungsi sebagai saluran alamat tinggi pada saat mengakses memori eksternal.
6.     Pin 10 sampai 17 (Port 3) merupakan saluran I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up yang memiliki fungsi pengganti. Bila fungsi pengganti tidak difungsikan, port ini dapat digunakan sebagai port paralel 8 bit serba guna. Adapun fungsi pengganti pada port ini diperlihatkan seperti tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Fungsi pengganti Port 3 AT89S51
Bit
Nama
Fungsi Alternatif
P 3.0
RXD
Serial Input Port
P 3.1
TXD
Serial Output Port
P 3.2
INT 0
Eksternal Interupt 0
P 3.3
INT 1
Eksternal Interupt 1
P 3.4
T0
Timer 0 External Input
P 3.5
T1
Timer 1 External Input
P 3.6
WR
Eksternal data memori write strobe
P 3.7
RD
Eksternal data memori read strobe
1.     Pin 9 (Reset) merupakan masukan reset. Sebuah sinyal berlogika tinggi pada pin ini selama dua siklus mesin saat osilator bekerja akan mereset perangkat ini.
2.     Pin 19 (XTAL1) masukan untuk penguat membalik osilator dan masukan bagi rangkaian operasi detak internal.
3.     Pin 18 (XTAL 2) keluaran dari penguat membalik osilator.
4.     Pin 31 ( /VPP EA ) adalah pin untuk mengaktifkan pengaksesan eksternal. EA (Eksternal Acces Enable) harus selalu ditanahkan saat mikrokontroler akan mengeksekusi program dari memori eksternal dengan lokasi 0000h sampai FFFFh dan EA harus dihubungkan ke Vcc agar mikrokontroler mengakses program secara internal.
5.     Pin 19 (PSEN ) Program Store Enable adalah sinyal baca untuk memori program eksternal. Pada saat AT89S51 menjalankan program dari memori program eksternal, PSEN diaktifkan dua kali setiap siklus mesin, kecuali pada saat dua aktivasi PSEN dilompati selama tiap akses data memori eksternal
6.     Pin 30 (ALE/PROG ) adalah sebuah pulsa keluaran untuk menahan bit alamat rendah pada saat mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai sebagai pulsa input pemrograman (PROG) selama proses pemrograman. Sedangkan diagram blok mokrokontroller AT89S51 diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.2 : Diagram Blok Mikrokontroler AT89S51
Sumber: alldatasheet.com
2.1.1    Memori Program
Semua mikrokontroler Atmel memiliki ruang alamat (address space) memori program dan memori data yang terpisah. Pemisahan ruang alamat ini memudahkan memori data untuk diakses oleh alamat 8 bit, sehingga lebih cepat disimpan dan dimanipulasi oleh CPU 8 bit. Struktur memori program mikrokontroler AT89S51 ditunjukan pada Gambar 2.3. Setelah reset, CPU segera melaksanakan program mulai dari lokasi 0000h. Dengan demikian, awal dari program pengendali MCS 51 harus ditempatkan di memori nomor 0000h.
\
Gambar 2.3 Struktur Memori Program AT89S51
Sumber: Endra Hermawan, 2010
2.1.2    Memori Data
Gambar 2.4 menunjukkan struktur ruang-ruang memori data internal dan eksternal untuk AT89S51. Memori data eksternal dapat ditentukan sampai sebesar 64 Kbyte. Seperti terlihat dalam struktur memori data internal gambar 2.4 memori data dibagi menjadi dua bagian, memori nomor 00h sampai 7Fh merupakan memori seperti RAM selayaknya meskipun beberapa bagian mempunyai kegunaan khusus, sedangkan memori nomor 80h sampai FFh digunakan sangat khusus yang dinamakan sebagai Special Function Register.
Gambar 2.4 Peta Memori Data AT89S51
Sumber: Endra Hermawan, 2010
Peta memori data internalnya ditunjukkan pada Gambar 2.5 32 byte bawah yaitu alamat 00h sampai 1Fh selain sebagai memori-data biasa dapat pula digunakan sebagai register serba guna (General Purpose Register). Memori sebanyak 32 byte ini dikelompokkan menjadi 4 bank dan 8 register (R0 sampai R7). Dua bit pada PSW (Program Status Word) digunakan untuk memilih kelompok register mana yang digunakan. Arsitektur ini mengijinkan penggunaan ruang kode secara lebih efisien, karena instruksi-instruksi register lebih pendek daripada insutruksi-instruksi yang menggunakan pengalamatan langsung.16 Byte berikutnya, di atas bank-bank register, membentuk suatu blok ruang memori yang bisa teralamati per-bit (bit addressable). Alamat-alamat bit ini adalah 00h sampai 7Fh. Namun memori data pada lokasi ini tetap dapat digunakan sebagai memori data biasa. Sedangkan memori nomor 30h sampai 7Fh yaitu sebanyak 80 byte merupakan memori data biasa (general purpose RAM), dapat digunaan untuk menyimpan data maupun digunakan sebagai Stack.
Gambar 2.5 Peta Memori Data Internal AT89S51
Sumber: Endra Hermawan, 2010
2.1.3    SFR (Special Function Register)
SFR atau register fungsi khusus merupakan suatu daerah RAM dalam IC keluarga MCS51 yang digunakan untuk mengatur perilaku MCS51 dalam hal-hal khusus, misalnya tempat untuk berhubungan dengan port paralel P1 atau P3, dan sarana input/output lainnya, tapi tidak umum dipakai untuk menyimpan data seperti layaknya memori-data. SFR dalam RAM internal menempati lokasi alamat 80h sampai 7Fh. Masing-masing register pada SFR ditunjukkan dalam tabel, yang meliputi simbol, nama dan alamatnya.
Tabel.2.2 Special Funtion Register
Simbol
Nama
Alamat
Acc
Akumulator
E0h
B
B register
F0h
PSW
Program Status Word
D0h
SP
Stack Pointer
81h
DPTR
(DPH)
(DPL)
Data Pointer 16 Bit
DPL Byte rendah
DPH Byte tinggi
82h
83h
P0
Port 0
80h
P1
Port 1
90h
P2
Port 2
A0h
P3
Port 3
B0h
IP
Interupt Priority Control
B8h
IE
Interupt Enable Control
A8h
TMOD
Timer/Counter Mode Control
89h
TCON
Timer/Counter Control
88h
TH0
Timer/Counter 0 High byte
8Ch
TL0
Timer/Counter 0 Low byte
8Ah
TH1
Timer/Counter 1 High byte
8Dh
TL1
Timer/Counter 1 Low byte
8Bh
SCON
Serial Control
98h
SBUF
Serial Data Buffer
99h
PCON
Power Control
87h
2.1.4    Sistem Interupsi
Apabila CPU pada mikrokontroler AT89S51 sedang melaksanakan suatu program, maka pelaksanaan program dapat dihentikan sementara dengan meminta interupsi. Apabila CPU mendapat permintaan interupsi, program counter akan diisi alamat dari vektor interupsi. CPU kemudian melaksanakan rutin pelayanan interupsi mulai dari alamat tersebut. Bila rutin pelayanan interupsi selesai dilaksanakan, CPU AT89S51 kembali ke pelaksanaan program utama yang ditinggalkan. Instruksi RETI (return from interupt routine) harus digunakan untuk kembali dari layanan rutin interupsi. Instruksi ini digunakan agar saluran interupsi kembali dapat dipakai.
Mikrokontoler AT89S51 menyediakan 5 sumber interupsi yaitu: interupsi eksternal (External interupt) yang berasal dari pin INT0 dan INT1, interupsi timer (Timer Interupt) yang berasal dari timer 0 maupun timer 1, dan yang terakhir adalah interupsi port seri (Serial Port Interupt) yang berasal dari bagian penerima dan pengirim port seri. Alamat awal layanan rutin interupsi dari setiap sumber interupsi diperlihatkan pada Tabel.
Tabel 2.3 Alamat Layanan Rutin Interupsi
Interupsi
Alamat
Prioritas Interupsi
INT 0
03h
1
Interupsi Timer 0
0Bh
2
INT 1
13h
3
Interupsi Timer 1
1Bh
4
Interupsi Port Serial
23h
5
Ada dua register yang mengontrol interupsi, yaitu IE (Interupt Enable) dan IP (Interupt Priority). Register IE berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan sumber interupsi, sedangkan register IP digunakan untuk menentukan prioritas suatu sumber interupsi terhadap sumber interupsi lainnya, yaitu apabila ada dua atau lebih interupsi secara bersamaan. Jika register IP tidak didefinisikan, maka prioritas interupsi menggunakan urutan prioritas seperti dicantumkan pada Tabel 2.3
2.1.5    Timer/ Counter
Pada mikrokonteroler AT89S51 terdapat dua timer/counter 16 Bit yang dapat diatur melalui perangkat lunak, yaitu timer/counter 0 dan timer/counter 1. Apabila timer/counter diaktifkan pada frekuensi kerja mikrokontroler 12 MHz, timer/counter akan melakukan perhitungan waktu sekali setiap 1 µs secara independen, tidak tergantung pada pelaksanaan suatu instruksi.
Apabila periode waktu tertentu telah dilampaui, timer/counter segera menginterupsi mikrokontroler untuk memberitahukan bahwa perhitungan periode waktu telah selesai dilaksanakan. Timer/counter AT89S51 dapat dipilih beroperasi dalam 4 mode operasi yaitu sebagai timer/counter 13 bit, timer counter 16 bit, timer/counter 8 bit dengan isi ulang (auto reload), dan gabungan timer/counter 16 bit dan 8 bit. Register timer mode (TMOD) dan register timer control (TCON) merupakan register pembantu untuk mengatur kerja timer 0 dan timer 1. Register TMOD digunakan sebagai pengontrol pemilih mode operasi timer/counter sedangkan register TCON digunakan sebagai pengontrol kerja timer/counter

















Belajar Mikrokontroler


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglvQ-TZU7yB6ILV7gP_rSDDTi0Rd7dj2xpjUOTZxvuuG5aCsvgJ8r-lGQp1I_S5HYSC8-2GuR8h1eu1O2TNXD-d4GVYuRqIQypm87WOYm60iC6vgp9P87mHl3e_KwgIB0139Ew_cy02Jw/s200/ic1.png

    Mikrokontroler adalah suatu  terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler digunakan untuk memprogram piranti otomatis bahkan “Robot”, Mikrokontroler merupakan komponen vital (bahan baku utama pembuatan robot). Tanpa Mikrokontroler, Robot hanyalah sebuah kaleng rongsok yang tidak berguna dan tidak dapat diperintah.
      Mikrokontroler berbentuk semacam IC (Chip) kecil. Mikrokontroler berisi CPU, RAM, ROM, I/O Ports, Timers, Serial Port yang terintegrasi dalam satu chip. Mikrokontroler adalah semikonduktor dengan kandungan transistor lebih banyak namun dengan ukuran yang kecil dan dapat diproduksi secara massal (diproduksi dalam jumlah banyak).
       Tidak seperti Microprosesor yang dapat menangani berbagai macam program aplikasi, mikrokontroler hanya dapat digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja artinya hanya satu macam program saja yang dapat disimpan. Rata-rata mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interupt yang cepat dan efisien. Dengan kata lain mikrokontroler adalah " Solusi satu Chip" yang secara drastis mengurangi jumlah komponen dan biaya disain (harga relatif rendah).

Mikrokontroler Tipe AT89s51

      Mikrokontroler tipe AT89S51 merupakan mikrokontroler keluarga MCS-51 dengan konfigurasi yang sama persis dengan AT89C51 yang cukup terkenal, hanya saja AT89S51 mempunyai fitur ISP (In-System Programmable Flash Memory). Fitur ini memungkinkan mikrokontroler dapat diprogram langsung dalam suatu sistem elektronik tanpa melalui Programmer Board atau Downloader Board. Mikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel port pada suatu Personal Computer.
Adapun fitur yang dimiliki Mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut :
1. Sebuah CPU (Central Processing Unit) 8 bit yang termasuk keluarga MCS51.
2. Osilator internal dan rangkaian pewaktu, RAM internal 128 byte (on chip).
3. Empat buah Programmable port I/O,masing-masing terdiri atas 8 jalur I/O
4. Dua buah Timer Counter 16 bit.
5. Lima buah jalur interupsi (2 interupsi external dan 3 interupsi internal )
6. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART.
7. Kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan operasi Boolean (bit)
8. Kecepatan pelaksanaan instruksi per siklus 1 microdetik pada frekuensi clock 12 MHz
9. 4 Kbytes Flash ROM yang dapat diisi dan dihapus sampai 1000 kali
10. In-System Programmable Flash Memory
Dengan keistimewaan diatas, pembuatan alat menggunakan AT89S51 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan IC pendukung yang banyak. Sehingga mikrokontroler AT89S51 ini mempunyai keistimewaan dari segi perangkat keras. Adapun blok diagram dari mikrokontroler 89S51 diperlihatkan pada Gambar 1.1.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTDTzm7JdaC6Qs9UUgr857df3Ppce4r_8NpGPmiFbheh2fujPYDKu5yUBjudEbiOA0pu6l6u8pyiWd9Oe3XiXZzjKklQOkF6MYWg9Q39-bcVI6wX5ea-RE5XG8X1i-DU0rsZDXShacIrc/s400/image2.jpg

Gambar 1.1. Blok diagram dari mikrokontroler 89S51

Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S51
Susunan pin mikrokontroler AT89S51 diperlihatkan pada Gambar 1.2.
Description: http://gerbangsirkuit.files.wordpress.com/2009/01/kaki-mcs1.jpg?w=200&h=247&h=246
Gambar 1.2. Konfigurasi Pin AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 memiliki pin berjumlah 40 dan umumnya dikemas dalam DIP (Dual Inline Package). Masing-masing pin pada mikrokontroler AT89S51 mempunyai kegunaan sebagai berikut:
Port 0
Port 0 merupakan port dua fungsi yang berada pada pin 32-39 dari AT89S51. Dalam rancangan sistem sederhana port ini sebagai port I/O serbaguna. Untuk rancangan yang lebih komplek dengan melibatkan memori eksternal jalur ini dimultiplek untuk bus data dan bus alamat.
Port 1
Port 1 disediakan sebagai port I/O dan berada pada pin 1-8. Beberapa pin pada port ini memiliki fungsi khusus yaitu P1.5 (MOSI), P1.6 (MISO), P1.7 (SCK) yang digunakan untuk jalur download program.
Port 2
Port 2 ( pin 21-28 ) merupakan port dua fungsi yaitu sebagai I/O serbaguna, atau sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang melibatkan memori eksternal.
Port 3
Port 3 adalah port dua fungsi yang berada pada pin 10-17, port ini memiliki multi fungsi, seperti yang terdapat pada tabel 1.1 berikut ini :
BIT NAME BIT ADDRESS ALTERNATE FUNCTION
P3.0  RXD B0h Receive data for serial port
P3.1  TXD B1h Transmit data for serial port
P3.2  INT0 B2h External interrupt 0
P3.3  INT1 B3h External interrupt 1
P3.4  T0 B4h Timer/counter 0 external input
P3.5  T1 B5h Timer/counter 1 external input
P3.6  WR B6h External data memory write strobe
P3.7 RD B7h External data memory read strobe

PSEN  (Program Store Enable)
adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29. Fungsinya adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroler membaca program (code) dari memori eksternal. Biasanya pin ini dihubungkan ke pin EPROM. Jika eksekusi program dari ROM internal atau dari flash memori (ATMEL AT89SXX), maka berada pada kondisi tidak aktif (high).

ALE (Address Latch Enable)
Sinyal output ALE yang berada pada pin 30 fungsinya sama dengan ALE pada microprocessor INTEL 8085, 8088 atau 8086. Sinyal ALE dipergunakan untuk demultiplek bus alamat dan bus data. Sinyal ALE membangkitkan pulsa sebesar 1/6 frekuensi oscillator dan dapat dipakai sebagai clock yang dapat dipergunakan secara umum.
EA(External Access)
Masukan sinyal terdapat pada pin 31 yang dapat diberikan logika rendah (ground) atau logika tinggi (+5V). Jika diberikan logika tinggi maka mikrokontroler akan mengakses program dari ROM internal (EPROM/flash memori). Jika diberi logika rendah maka mikrokontroler akan mengakses program dari memori eksternal.
RST (Reset)
Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S51. Pulsa transisi dari tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset mikrokontroler.
Oscillator
Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL yang dihubungkan pada pin 18 dan pin 19. Diperlukan kapasitor penstabil sebesar 30 pF. Besar nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz. XTAL1 adalah input ke pembalikan penguat osilator (inverting oscillator amplifier) dan input ke clock internal pengoperasian rangkaian. Sedangkan XTAL2 adalah output dari pembalikan penguat osilator.
Description: http://gerbangsirkuit.files.wordpress.com/2009/01/xtal.jpg?w=158&h=124&h=124
Gambar 1.3. Konfigurasi Xtal Osilator
Power
AT89S51 dioperasikan pada tegangan supply +5v, pin Vcc berada pada nomor 40 dan Vss (ground) pada pin 20.

Rangkaian Sistem Minimum AT89S91

      Agar mikrokontroler dapat bekerja maka diperlukan komponen tambahan berupa rangkaian reset dan clock.
Mengapa perlu reset ?
      Saat power dinyalakan, instruksi yang pertamakali dieksekusi oleh mikrokontroler adalah instruksi yang tersimpan pada address 0000h. Agar Program Counter (PC) dapat menunjuk address 0000h pada saat awal maka mikrokontroler perlu di-reset. Caranya adalah dengan memberikan pulsa high pada pin Reset selama minimal 2 machine cycle ( jika f crystal = 12 MHz maka 2MC = 2uS). Setelah itu baru diberikan pulsa low. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan memasang rangkaian RC yang akan mensuplai tegangan Vcc ke pin 9 selama kapasitor mengisi muatan / charging. Konstanta waktu pengisian dapat dihitung dengan mengalikan nilai R dan C. Pada rangkaian dibawah adalah : T=R.C = (8K2).(10uF) = 82mS. Setelah kapasitor terisi, maka pin 9 akan low.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmXGUCszGl4_jtuH7c7ztgPZmFYLI72hOigUn06PmymKQqWcyufSFqkjbyuEgTfG6PkyQwwVudEpkNAWfbsNWU0mP3UJSp5KiFfCkSrS5h_-DKx_tQ8F_Xta4PVSUKwFo2uSUoMdD9t0k/s320/sismin89.png


Tombol push button dipasang agar pada saat running
Mikrokontroler dapat juga di-reset.
Pin EA / External Access harus dihubungkan ke +5V
agar mikrokontroler dapat mengambil byte instruksi
dari ROM internal mikrokontroler.











Home » Elektronika » Mikrokontroller AT89C51 (Arsitektur dan Fungsi PIN)
SABTU, OKTOBER 27, 2012 ELEKTRONIKA

Mikrokontroller AT89C51 (Arsitektur dan Fungsi PIN)

Mikrokontroler adalah mikrokomputer dalam keping tunggal (single chip Microcomputer) yang dapat berdiri sendiri serta memiliki CPU dan dilengkapi dengan memori input output. Mikrokontroler AT89C51 adalah mikrokontroler ATMEL yang kompatibel penuh dengan mikrokontroler keluarga MCS-51, membutuhkan daya yang rendah, memiliki performa yang tinggi dan merupakan mikrokomputer 8 bit yang dilengkapi 4 Kbyte EPROM (Erasable and Programable Read Only Memori) dan 128 byte RAM internal. Program memori dapat diprogram ulang dalam sistem atau dengan menggunakan Program Nonvolately Memory Konvensional.

Arsitektur AT89C51

Arsitektur dasar dari mikrokontroler AT89C51 seperti diagram blok berikut ini:
Description: Arsitektur Mikrokontroler AT89C51
Arsitektur Mikrokontroler AT89C51
Sebagai single chip yaitu suatu system mikroprosesor yang terintegrasi, mikrokontroler AT89C51 mempunyai konfigurasi sebagai berikut:

·                     CPU 8 bit termasuk keluarga MCS-51.
·                     4 Kbyte alamat untuk memory program internal (EEPROM).
·                     128 byte memory data dalam ( Internal Data memory/ RAM).
·                     8 bit program status word (PSW).
·                     8 bit stack pointer ( SP).
·                     32 pin I/O tersusun yaitu port 0-port 3 @ 8 bit.
·                     2 buah timer/ counter 16 bit.
·                     Data serial full dupleks.
·                     Control register.  
·                     5 sumber interrupt.
·                     Rangkaian osilator dan clock.

Fungsi Pin Mikrokontroller AT89C51

Susunan pin-pin mikrokontroller AT89C51 diperlihatkan pada Gambar di bawah ini dan penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut:
Description: PIN Mikrokontroler AT89C51
PIN Mikrokontroler AT89C51

Port 0

Port 0 merupakan port dua fungsi yang berada pada pin 32-39 dari IC AT 89C51. Merupakan port I/O 8 bit dua arah yang serba guna port ini dapat digunakan sebagai multlipleks bus data dan bus alamat rendah untuk pengaksesan memori eksternal.

Port 1

Port 1 merupakan port I/O yang berada pada pin 1-8. Port ini dapat bekerja dengan baik untuk operasi bit maupun byte, tergantung dari pengaturan pada software

Port 2

Port 2 merupakan port I/O serba guna yang berada pada pin 21- 28, port ini dapat juga digunakan sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang melibatkan pengaksesan memori eksternal.

Port 3

Port 3 merupakan port I/O yang memiliki dua fungsi yang berada pada pin 10-17, port ini mempunyai multi fungsi, seperi yang terdapat pada tabel berikut: